Smart Fortwo Menggoda Mojang-Mojang Bandung

Tawaran kembali datang dari smart Indonesia kepada Dapurpacu.com untuk  menjajal smart fortwo. Kali ini bukan di dalam kota, tapi ke Paris van Java.

Baca selengkapnya »

Jika sebelumnya hanya di seputaran dalam kota (Denpasar dan Jakarta) kali ini diajak bertandang ke Bandung via tol Cipularang. Langsung saja kami penuhi permintaan tersebut, bagaimana rasanya smart diajak menyusuri perjalanan jauh keluar kota.
Dapurpacu.com tidak sendirian namun ada 25 jurnalis lain yang ikut serta. Dan, telah tersedia 13 smart fortwo dari berbagai varian seperti Pure, Passion dan Cabriolet. Kelir yang warna-warni plus beberapa dengan cutting stiker menambah menarik tampilannya.
Minicar ini diimpor langsung dari Prancis oleh PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) dalam tiga varian, smart pure, smart passion coupe dan smart passion cabrio. Banderol untuk pure Rp 219 juta, coupe  Rp 249 juta dan cabriolet Rp 269 juta (OFR).
Dipersenjatai dengan mesin berteknologi coupe micro hybrid (mhd) dengan 3-silinder berkapasitas 999 cc. smart pure dibekali tenaga 61 hp pada 5.800 rpm dengan torsi 89 Nm pada 3.000 rpm. Sedangkan smart coupe dan cabriolet memiliki tenaga 72 hp pada 5.800 rpm.
“Kami ingin membuktikan, smart fortwo tidak semata-mata dirancang sebagai mobil perkotaan. Diajak ke luar kota oke juga kok,” tutur Dhani M. Yahya, Deputy Director Sales & Marketing,MBI.
Ayo kita buktikan, pada akhir pekan lalu (25-26/6), perjalanan dimulai dari kantor MBI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat,  langsung menuju tol Dalam Kota. Selepas Cawang, siang itu kepadatan sudah sangat terasa, dalam hati wah gagal nih mencoba performa asli smart pure warna merah yang dapurpacu.com kendarai.
Dengan dimensinya yang kecil, membuat smart sangat lincah menerobos kepadatan lalu lintas. “Bro, spion truk trailer itu bisa melihat kita di sampingnya, ndak ya?” kata teman kencan Dapurpacu.com dari Tempo yang sedikit khawatir.
Terjebak kemacetan yang panjang, saya memainkan fitur micro-hybrid. Dengan menekan tombol ‘eco’ di dekat tuas transmisi, mesin akan berhenti bekerja  ketika Anda sedang menunggu di lampu lalu lintas atau kemacetan. Saat pedal akselerator ditekan Anda akan merasakan getaran, yang menandai mesin smart aktif kembali. Dengan ‘eco’ kita dapat menghemat konsumsi bahan bakar.
Selepas gerbang tol Cikarang, arus lalu lintas mulai lancar meskipun masih sedikit padat, maklum akhir pekan plus libur sekolah. Barulah melepas fitur ‘eco’ menjadi transmisi otomatis. Akselerasinya cukup responsif.
Kurang puas, ganti memainkan fitur transmisi manual, ternyata agresifitasnya semakin buas. Stabilitasnya diajak bermanuver melakukan overtaking atau meliuk diantara kepadatan tol Cikampek sangat presisi. Hal itu menambah keyakinan saya untuk semakin dalam menekan pedal akselerator.
Terus terang performa dan handlingnya sangat berbeda dengan mobil-mobil perkotaan yang sudah ada. Saya sendiri sehari-hari menggunakan satu city car dari Korea Selatan, dan dengan smart saya merasakan sensasi yang sangat berbeda. Sebagai sebuah mobil yang hanya dibekali mesin 999 cc agresifitasnya sangat mengagumkan.
Rombongan sempat berhenti di kilometer 54, dan para jurnalis diperkenankan merasakan varian yang lain. Saya memilih varian Cabriolet, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 dan cuaca sudah tidak terlalu panas. Ini saat yang tepat membuka selubung cabrio-nya.
Memasuki tol Cipularang sensasinya semakin bertambah, pasalnya sore itu jalanan agak lengang. Saatnya menginjak pedal akselerator sampai habis, dan benar saja jarum speedometer bisa menunjuk 160 kpj.
Rombongan akhirnya memasuki kota Bandung atau dikenal dengan Paris Van Java-nya Indonesia. Tujuan pertama menuju Hotel Hilton, dilanjutkan makan malam. Selepas itu diajak keliling kota, tak pelak kehadirannya sangat menggoda mojang-mojang Priangan di sepanjang perjalanan.
“Wah mobilnya imut dan lucu,” komentar salah satu perempuan di dekat saya. Rupanya, si Mojang sudah kepincut dengan smart fortwo.

Sumber:
http://gustomobil.wordpress.com/2011/07/03/smart-fortwo-menggoda-mojang-mojang-bandung/